Postingan

Menampilkan postingan dari 2018
Bahkan jika tuhan berikan aku kesempatan sekali lagi untuk bertemu denganmu. Aku juga tak tahu harus bagaimana. Haruskah aku menyapa? Atau hanya diam tanpa bahasa?  @khadizah18_
Bukan aku yang ingin melupa. Tapi keadaan yang menyuruhku untuk melupa. Jadi kumohon bantu aku untuk lupa. Jangan kau buat ingat lagi. Karna kamu bukan perduli ku lagi. @khadizah18_ khadiza18.blogspot.com
Aduhai! Tidakkah engkau mengerti. Kalau aku sedang membohongi diri sendiri. @khadizah18_ khadiza18.blogspot.com
Harusnya aku tak menggenggam mu terlalu erat. Karna jika kulepaskan sedikit saja. Akan menimbulkan luka yang sangat berat, bahkan untuk berabad-abad. @khadizah18_ khadiza18.blogspot.com
Tidakkah kau sadari? Kepergianmu saja menyisakan luka. Lalu, kau malah datang lagi. Hingga membuatku mati rasa! @khadizah18_ khadiza18.blogspot.com
Bersikaplah sewajarnya saja. Jangan terlalu tunjukkan kalau kau bukan orang baik. Dan jangan pula bersikap seolah-olah kau orang baik. Jadi aku juga tahu, bagaimana sebaiknya bersikap denganmu. @khadizah18_ khadiza18.blogspot.com
Tentang pertemanan. Pasti ada celahnya. Jika tak sekarang, mungkin nanti. Jika tak banyak, mungkin sedikit. Yang pasti, kita akan mempunyai selisih tentang hati, jiwa, dan juga perasaan. Meski pada awalnya kita bukan lah seseorang yang terlalu perduli dengan perasaan. Meski kita berusaha sekuat tenaga berkelahi pada perasaan sendiri. Tentang ego yang tak bisa berdamai dengan diri. Ini juga bukan salah siapa-siapa. Ini hanya tentang hati yang mulai dilema. Akankah dia bertahan atau mencoba berjalan sendirian? @khadizah18_ khadiza18.blogspot.com
Kamu terlalu sulit untuk di pertahankan. Bahkan untuk sekedar diberi harapan!  _dijah
Lebih baik kita tak saling mengabari. Jika pada akhirnya kita saling menyendiri. _dijah
Lebih baik aku tak menanyakan kabarmu. Jika kita harus membisu. _dijah
Jika perpisahan kita tak bisa menemukan temu. Setidaknya jangan lah kau buat pertemuan semu. Kau tahu? Ternyata menyayangimu adalah keliru ku!  _dijah
Kau bagiku istimewa. Aku bagimu bukan apa-apa! _dijah
Pergilah jika kau ingin pergi. Aku tak akan menahan mu untuk kedua kali. _dijah
Kadang aku juga kewalahan bagaimana bersikap denganmu. Kadang kau buat aku kesal. Lalu setelah itu menyesal. _dijah
kau tahu? Karna sikapmu yang tak biasa. Akhirnya lahirlah temu tanpa sapa.  _dijah
Hujan. Tak bisakah kau berdamai dengan awan dan langit walau hanya sebentar saja? Ayolah! Semua orang juga tahu dirimu indah. Setidaknya berilah aku kesempatan untuk merinduimu lagi. Kumohon! Kita butuh jeda. _dijah
Kenapa juga harus ada temu sementara. Jika harus menyisakan luka untuk selamanya. _dijah
Kau buat aku mudah untuk menyayangi. Dan kau juga bisa membuat diriku untuk mudah membenci. Ayolah! Kau kira perasaan yang berubah-ubah itu mudah? _dijah
Entah kenapa jika di dekatmu aku suka. Meski kita hanya diam seribu bahasa. _dijah
Aku juga tak bisa berkata kalau aku tidak rindu. Tapi untuk sekedar berkata rindu. Ternyata lidah ini masih saja kaku. _dijah
Kau adalah mimpi-mimpi yang selalu aku ceritakan kepada semesta. Tapi mimpi-mimpi itu tidak akan pernah menjadi nyata!  _dijah
Ahhh... Aku ingin menyayangimu saja. Aku tak ingin siapa-siapa _dijah
Bahkan jika tuhan berikan aku kesempatan sekali lagi untuk bertemu dengan mu Aku tidak ingin banyak berkata-kata. Aku hanya ingin memelukmu berlama-lama. _dijah
Bahkan jika tuhan berikan aku kesempatan sekali lagi untuk bertemu dengan mu Aku tidak ingin banyak berkata-kata. Aku hanya ingin memelukmu berlama-lama. _dijah
Bahkan jika tuhan berikan aku kesempatan sekali lagi untuk bertemu dengan mu Aku tidak ingin banyak berkata-kata. Aku hanya ingin memelukmu berlama-lama. _dijah
Bahkan jika tuhan berikan aku kesempatan sekali lagi untuk bertemu dengan mu Aku tidak ingin banyak berkata-kata. Aku hanya ingin memelukmu berlama-lama. _dijah
Bahkan jika tuhan berikan aku kesempatan sekali lagi untuk bertemu dengan mu Aku tidak ingin banyak berkata-kata. Aku hanya ingin memelukmu berlama-lama. _dijah
Bahkan jika tuhan berikan aku kesempatan sekali lagi untuk bertemu dengan mu Aku tidak ingin banyak berkata-kata. Aku hanya ingin memelukmu berlama-lama. _dijah
Entah kenapa akhir-akhir ini sudah banyak sekali kecewa yang kualami. Yah! Ini bukan salah siapa-siapa. Ini hanya tentang ego yang tak bisa berdamai dengan jiwa dan raga. _dijah
Entah kenapa akhir-akhir ini sudah banyak sekali kecewa yang kualami. Yah! Ini bukan salah siapa-siapa. Ini hanya tentang ego yang tak bisa berdamai dengan jiwa dan raga. _dijah
Kau tahu? Mulai detik ini lamunku tidak lagi dirimu  Sudah aku lenyapkan habis dari muka bumi Tapi kau malah beralih ke dalam mimpi-mimpi _dijah
Aku baru sadar ternyata kau bisa semanis itu! _dijah
Bagiku kau adalah seseorang yang hebat Seseorang yang kusayangi dengan sangat Jadi kumohon! Jangan kau buat kagumku jatuh dengan teramat jatuh Karna aku tak mau saja. Kagum yang sudah sangat sempurna Nanti nya akan berubah menjadi hampa-hampa yang tersisa _dijah
Aku telah melalui segala jenis teman Dan yang paling aku kagumi, adalah dirimu _dijah
Setiap yang sudah kita miliki sepenuh hati Pasti akan menimbulkan jenuh di dalam hati Dan kita hanya butuh jeda Bukannya harus melupakan selamanya Jadi kumohon berkali-kali! Pulihkanlah rasa yang hampir saja mati. _dijah
Karna membuka lembaran baru. Bukan berarti harus menutup lembaran lama bukan?  _dijah
Kau adalah candu yang ingin aku sudahi. Tapi selalu saja tak bisa aku lenyapkan habis dari muka bumi. _dijah
Yah! Memang sulit bagi kita sekarang untuk bisa mendamaikan waktu. _dijah
Bahkan sampai detik ini lamunan favoritku masih sajalah dirimu. Tidak bisakah kamu hilang dari ingatkan walau hanya sebentar saja?  Ayolah! Hari ini aku sangat lelah. Aku ingin tidur. _dijah
Ya tuhan! Hilangkanlah segenap rasa. Kepada dia yang tak seharusnya. _dijah
Bagaimana kalau detik ini kagumku sudah milik orang lain?  Bagaimana kalau ternyata dia lebih bisa membuat aku merasa berharga di bandingkan dirimu dulu?  Ahh.. Kenapa juga aku harus membandingkan antara dirimu dengan dia!  _dijah
Kau selalu ingin aku gapai. Tapi mungkin sekarang rasanya sudah tak sampai. _dijah
Lupakanlah tentang apa-apa yang pernah tercipta. Tentang manis-manis yang kini menjadi luka. Sebab, bagaimanapun manisnya Kini kita tidak lebih dari dua orang asing yang berusaha melupakan satu sama lainnya. _dijah
Kau adalah nama yang selalu aku langitkan dihadapan-NYA. tapi maaf, mulai detik ini aku berhenti untuk itu. Semoga segala kagum dan canduku padamu. Cepat hilang seiring berjalannya waktu. _dijah
Bisa jadi, orang yang kita anggap buruk masih ada sisi baiknya. Bisa jadi, orang yang kita anggap baik belum sepenuhnya baik. Yah! Kita memang tak pernah bisa mempelajari hati seseorang dengan benar. _dijah
Memangnya apa yang lebih indah dari sekedar jatuh cinta?  Memangnya apa yang lebih menyiksa dari pada rindu?  Dan, memangnya apa yang lebih menyakitkan dari pada kehilangan?  Ayolah! Tidak bisakah kali ini kita tidak membahas soal rasa? _dijah
Kau terlalu apa adanya untuk terus berada di sampingku. Dan aku? Terlalu buruk untuk sekedar dimilikimu! _dijah
Kebanyakan dari mereka lebih suka memendam rasa. Membohongi diri sepenuh hati. Dan akhirnya menyakiti diri sendiri. _dijah
Teruntuk candu yang mulai mereda. Yah! Aku memang sedikit kecewa. Dan lebih baik sekarang kita tidak dulu bersua. Aku tak tahu, ternyata melihat matamu yang terlalu dalam. Bisa menimbulkan gundah di dada yang sangat menikam. _dijah
Kau tahu? Kau selalu saja sulit di tebak. Kadang kau membuatku merindukanmu dengan sangat. Tapi setelah ku balas rindumu. Lagi-lagi hanya kau baca saja tanpa kalimat. _dijah
Jangan sampai hanya karna kau ingin memiliki seseorang sepenuh hati. Kau malah menjadi seseorang yang kehilangan jati diri. Dan teruntuk segala kagum dan candu yang sudah hampir mati, lupakanlah saja dengan segenap hati. Aku bukanlah seseorang yang pandai bermuka dua dalam rasa kecewa. _dijah

Benar katamu!

Benar katamu! Harusnya aku menyayangimu saja dari pada harus mengagumimu. Karna kagum yang terlalu dalam akan cepat redam. Tapi sayang tak bisa secepat itu hilang. Meski untuk waktu yang panjang! _dijah

Sudahkah menemukan teman yang lebih asyik diajak berkenalan?

Ada apa denganmu?  Sudahkah menemukan teman yang lebih asyik diajak berkenalan? Kau kira aku tidak? Tapi setidaknya aku berusaha untuk terus menjaga. Kau malah berusaha agar bisa melupa. _dijah

Agar hatiku tak salah paham terus karnamu.

Kadang cuek dan tak perduli sama sekali itu sulit di bedakan. Jadi tolong jelaskan padaku jika kau tahu?  Agar hatiku, tak salah paham terus karnamu. _dijah

Tentang candu yang tak bisa berdamai dengan diri.

Kau tahu bukan? Berkali-kali aku berkelahi pada perasaanku sendiri. Tentang candu yang tak bisa berdamai dengan diri. Kau kira ini mau siapa? Ayolah! Aku juga tak bisa mengelak begitu saja. _dijah

Harusnya aku bunuh habis saja perasaan yang menggebu-gebu sampai akar!

Dari dulu aku memang tak pernah biasa-biasa saja kalau sudah mengagumi seseorang. Selalu saja ingin kumiliki sepenuh hati. Tapi setelah kumiliki sepenuh hati, selalu saja hilang dan pergi. Yah! Harusnya aku bunuh habis saja perasaan yang menggebu-gebu sampai akar! _dijah

Kadang merindukanmu juga bisa menimbulkan lelah!

Aku suka lelah-lelahku, karna hanya dengan itulah aku bisa tertidur nyenyak malam ini. Tanpa harus pusing-pusing memikirkan lamunku tentang dirimu lagi. Aku suka lelah-lelahku, apalagi lelah saat merindukanmu. Aku sangat suka, yah! Walau kadang juga menimbulkan luka. _dijah

Agar kau mengerti!

Jarak mengajarkan kita untuk memahami. betapa sesaknya menabung rindu. Agar kau mengerti, betapa berharganya setiap detik bersama mu dulu. _dijah

Bagaimana rasanya dibahagiakan?

Aku terlalu terobsesi dalam membahagiakan seseorang. Sampai-sampai aku lupa. Bagaimana rasanya di bahagiakan oleh seorang pun. _dijah

Kau kira untuk siapa?

Kau kira aku berkata-kata untuk siapa? Aku juga tak mau semua pujian yang ada. Aku hanya mau kau peka dengan rasa!  _dijah

Harusnya sadar diri saja dari awal!

Harusnya aku sadar diri dari awal. Kita bukanlah sahabat. Kita hanya teman dekat, yang kapan saja bisa berkhianat. Atau mungkin saling melupakan. Dan pada akhirnya merasa kehilangan! _dijah

Teruntuk diri sendiri

Teruntuk diri sendiri. Kuatkanlah diri sepenuh hati. Pulihkanlah rasa yang hampir saja mati. Sebab, masih banyak yang harus diciptakan. Dari apa-apa yang belum tercipta. _dijah

Malam ini kau tampak berbeda.

Kau tahu? Malam ini kau tampak berbeda. Entah karena apa aku pun tak tahu. Malam ini ucapan mu tak begitu indah di dengar. Malam ini tatapan mu tak begitu asyik di pandang. Malam ini sentuhanmu tak begitu nyaman kurasa. Ada apa dengan dirimu?  Haruskah ku bunuh paksa perasaan yang menggebu-gebu? Haruskah cintaku kepadamu kau biarkan layu? _dijah

Aku paham, bagaimana sakitnya mengubah rasa menjadi putus asa.

Tenang saja! Aku takkan seperti dia. Yang mengharuskan kagum seseorang berubah jadi padam. Walaupun aku juga tahu, aku tak pantas untuk di kagumi. Tapi setidaknya aku berusaha untuk menjaga diri. Karna aku paham betul, bagaimana sakitnya mengubah rasa menjadi putus asa. Aku tak ingin saja. Percaya yang sudah kau tanamkan dalam diri. Harus kau ubah lagi menjadi benci. _dijah

Kau yang hilang dalam diam.

Aku lelah-lelah mencarimu. Setelah kutemukan, kau malah berusaha untuk menjadi asing kembali. Aku menyayangi mu dalam-dalam. Dan kau malah menghilang dalam diam. _dijah

Hati yang pernah singgah lalu terluka parah.

Teruntuk hati yang pernah singgah, lalu kau buat patah. Dan akhirnya terluka parah! Kini kita adalah dekat yang paling jauh. Kini kita adalah akrab yang begitu asing. Yah! Ini tak sepenuhnya salahmu. Canduku kepadamu saja yang datang nya tidak tahu waktu. _dijah

Kehilangan jauh lebih berat dari pada rindu.

Jika ada yang lebih berat dari pada rindu. Maka itu adalah kehilanganmu! _dijah

Semoga angin malam tak bosan menitipkan rinduku padamu.

Semoga angin malam tidak bosan untuk menitipkan rindu-rinduku padamu. Karna aku sudah coba pada senja. Dia bilang, jingga nya sudah muak mendengarkan rinduku. _dijah

Hanya untuk menghibur diri.

Sebenarnya aku seperti ini hanya untuk menghibur diri. Sebenarnya aku seperti ini hanya untuk menghilangkan sepi-sepi di dalam hati. Sebenarnya hanya kamu saja yang ku ingini. Sebenarnya rinduku hanya untuk kamu saja. Tapi kamu tetap saja sama, tidak mau bersua. _dijah

Rusak saja sekalian!

Bahkan kalau aku rusak sekalipun, kamu tetap saja tidak perduli. Jadi untuk apa aku tetap menjaga? Kalau begitu rusak saja sekalian! _dijah

Kagumku sudah milik orang lain.

Hal yang paling aku takutkan di dunia ini adalah. Kagumku tidak lagi dirimu. Kagumku sudah milik orang lain. Tapi, mungkin kau tak setakut diriku. _dijah

Jangan lepaskan begitu saja.

Jika suatu saat nanti, entah kapanpun itu. Kau menemukan yang berbeda dari diriku. Tentang rinduku yang tak lagi sama untukmu.  Tolong kau ingatkan aku, jangan kau lepaskan aku begitu saja.  Jika di dadamu masih ada rindu!   _dijah

Kumohon! Tak usah saja lagi membahas rindu.

Sudah, tak usah saja lagi membahas rindu. Rindu-rindu ku memang tak pantas lagi diterima, bahkan oleh semesta. Dan tak perlu menyalahkan siapapun kalau soal rindu. Kau tahu? Jarak dan waktu memang kadang bisa sekejam itu kalau soal rindu. _dijah

Pergi mu yang tanpa aba-aba.

Setelah kepergianmu yang tanpa aba-aba. Aku hampir saja mati rasa tanpa kata-kata.  Dan sekarang, aku lebih suka meratapi dinding kamarku.  Dan memikirkan kata-kata apa yang pas. Agar kau juga bisa merasakan perasaan ku saat ini.  _dijah

Video stt politeknik poliprofesi tandam

Gambar
Ini adalah vlog pertama saya, mohon maaf jika banyak kekurangan. https://www.youtube.com/watch?v=qN6YnedoZnc

kemana harus mencari?

Ini bukan tentang apa-apa. Ini hanya tentang rindu yang tak kunjung temu. Kau tahu, rindu-rindu hanya akan semakin menyiksa dada. Jika hanya dengan kata-kata, bukannya bertatap muka. Andai rindu itu bisa dibeli dengan uang, maka akan ku beli seberapa mahal pun harganya. Akan ku beli, meski harus menguras semua tabunganku. Karna baagiku, uang masih bisa ku cari kembali. Tapi sahabat sepertimu, kemana aku harus mencari? _dijah

kamu tahu tidak!

Kau tahu? Aku tak pernah benar-benar menutup rapat-rapat kisahku denganmu. Aku tahu, aku sudah menyakitimu dengan teramat sakit. Tapi kita tidak mungkin kembali pada masa dulu. Takkan mungkin lagi kau dan aku menjadi kita. Kita sudah menemui jalan masing-masing. Sudah ada yang lebih memperjuangkan dirimu dibanding diriku. Kini yang tersisa dari diri kita, tinggallah kenang. _dijah

rindu yang semakin menyiksa dada

Katamu, kau selalu merinduiku setiap malam. Katamu, kau selalu mendengarkan lagu-lagu yang mengingatkanmu akan diriku. Katamu, sayangmu kepadaku melebihi sayangmu kepada kekasihmu. Katamu, jika suatu saat kau punya teman baru maka itu tidak akan special seperti aku. Katamu, aku adalah temanmu yang paling berharga diantara teman lainnya. Katamu, diary mu pun penuh tentang diriku. Katamu, karna ketidak hadiran bukanlah ketidak pedulian. Katamu, rindu yang sempurna akan datang tanpa kita rencanakan. Kau tahu, semua kata-kata itu akan semakin menyiksa dada. Jika rindu-rindu hanya dengan kata-kata bukannya bertatap muka. _dijah

mungkin, sudah tak sama lagi seperti dulu.

Dulu mereka bilang kalau kita sudah berpisah kita tidak akan kembali seperti dulu. Kita akan menemui hidup masing-masing. Tapi kamu meyakinkan, katamu tidak akan seperti itu kalau kita bisa menjaga komitmen. Aku sempat goyah waktu itu, kepada siapa aku harus percaya. Kepadamu atau kepada mereka ? Dan sekarang kamu buktika itu, walaupun kita tidak bisa bersama seperti waktu dulu. Setidaknya kita masih bisa saling merindui. Harusnya aku tidak bodoh waktu itu, harusnya kepadamu saja aku percaya. Bukan kepada meraka yang tak pernah mengerti kita. _dijah

kamu selalu saja hebat dimataku

Bagiku kamu adalah sahabat yang hebat. Kamu adalah sahabat yang kusayangi dengan sangat. Selalu saja kamu bisa memaafkan kesalahanku. Meskipun aku sudah menyakitimu dengan teramat sakit. Selalu saja luka yang kau dapatkan denganku. Terima kasih karna sudah mau menerima ku lagi dan lagi. Maafka aku yang terlalu egois. Yang selalu saja marah kalau kamu tidak ada waktu untukku. Maaf…aku tidak bermaksud begitu. Katamu, toh akhirnya aku juga jadi pergi. Mungkin kamu saja yang belum paham, kamu saja yang belum mengerti. Aku kecewa padamu bukan karna takut pergiku gagal. Tapi karna takut tidak jadi pergi denganmu. Sebenarnya aku bisa saja pergi dengan orang lain, maksudku aku hanya ingin pergi denganmu. Maaf kalau aku terlalu berlebihan ingin pergi denganmu, tidak bermaksud begitu. Aku hanya ingin menghabiskan sisa-sisa waktu perpisahan kita bersama. Aku hanya ingin banyak-banyak menabung rindu denganmu, itu saja! _dijah